Berbagai upaya sudah dilakukan, mengapa fasilitas masih belum juga dibenahi?

Illustrasi

Illustrasi

Senin (29/10), beberapa mahasiswa berhasil diwawancarai berkaitan dengan sarana dan pra sarana di kampus yang terkenal dengans sebutan kampus oren tersebut. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan masalah toilet, wifi dan pengeras suara di dalam ruangan. Beberapa di antara mereka juga mengeluhkan pelayanan dari petugas-petugas FISIP.

Secara umum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Diponegoro (Undip) telah dilengkapi oleh fasilitas utama dan penunjang aktivitas. Komponen tersebut mempunyai peranan yang penting untuk menciptakan kelancaran proses belajar, mengajar dan proses administrasi yang dilakukan.

Namun sayangnya, keadaan fasilitas-fasilitas kampus tidak selalu baik dan sesuai harapan. Mahasiswa pun kerap mengeluhkan hal ini. Seperti kita ketahui, kampus adalah tempat dimana dosen dan mahasiswa menjalankan rutinitasnya sehari-hari. Kegiatan belajar- mengajar, dan bersosialisasi adalah aktivitas utama yang berlangsung di tempat ini. Maka, bukan aneh jika kampus dituntut harus mampu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh warganya.

“Untuk masalah toilet, aku masih menyayangkan kondisi air yang keruh. Hal itu membuat kita ragu, air itu bersih atau tidak, layak atau tidak untuk digunakan,” ujar Hilda Nurul, mahasiswi prodi Hubungan Masyarakat 2013.

Setali tiga uang dengan Hilda, Subhan Adhitama mengatakan bahwa  kondisi toilet di FISIP memprihatinkan. Terkadang ada toilet yang ditutup oleh petugas karena rusak.

“Beberapa toilet seperti tak terurus. Kotor dan banyak wastafel yang tak berfungsi,” keluh mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang kerap dipanggil Adit tersebut.

Tak mau kalah dengan pernyataan teman-temannya, Nico Putra, mahasiswa jurusan Administrasi Publik 2012, mengatakan pelayanan dari petugas di bagian akademik dan perpustakaan jauh dari kata memuaskan dan jauh dari kata ramah.

“Pelayanannya kurang. Sejauh ini yang sering saya alami itu petugasnya kurang ramah, baik itu di bagian akademik maupun perpustakaan, sama saja,” ungkap Nico.

Mencari jalan keluar

FISIP sendiri telah mengadakan kegiatan Public Hearing. Untuk informasi, Public Hearing adalah suatu kegiatan yang memfasilitasi mahasiswa dan semua warga kampus untuk mengeluarkan curhatannya tentang kondisi kampus. Public Hearing sudah beberapa kali diadakan, kritik dan saran dari mahasiswa juga tiada henti-hentinya dilontarkan.

Dikutip dari LPM OPINI, Sukita, SH, kepala bagian umum dan pengelolaan aset FISIP Undip, Menanggapi kekurangan yang ada pada fasilitas toilet.

“Mengenai air keruh itu sudah dari sumbernya, walaupun sumur yang digali cukup dalam (60 m) tapi air yang kita dapat masih  saja keruh, sumber air di sini memang begitu, fakultas-fakultas yang lain juga mengalami masalah yang sama,” jelas Sukita.

Sebenarnya, fasilitas kampus tidak hanya terletak pada persoalan yang telah disampaikan  tadi, tapi juga fasilitas-fasilitas yang lain, seperti masalah – masalah yang terkait dengan sarana belajar seperti wifi yang kurang lancar, kadang harus menggunakan password serta microphone di ruang kelas yang tidak semuanya berfungsi dengan baik. Akibatnya, mahasiswa pun jadi malas untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat di kampus. Jarang sekali kita melihat mahasiswa yang menggunakan sarana wifi untuk belajar di kampus. Mereka lebih memilih untuk pergi ke Widya Puraya, untuk memanfaatkan wifi yang lebih baik dibanding di kampus FISIP.

Banyak harapan yang keluar lewat kegiatan Public Hearing yang digelar oleh pihak kampus. Namun, mencari solusi untuk menangani masalah ini tentu tidak mudah. Mengeluh juga tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaiknya kita bersama-sama berpikir bagaimana mengatasi hal tersebut.

Pin It on Pinterest

Share This