ilustrasi

Bagian dari proses pembuatan Batik.

Tanggal 2 Oktober memang sudah lewat. Untuk sebagian orang, rasanya asing jika mendengar pertanyaan, “ada hari penting apa di tanggal 2 Oktober?”.

 Itulah yang Dewi Addnin alami ketika diajukan pertanyaan tersebut. Mahasiswa program studi Hubungan Masyarakat Universitas Diponegoro, itu sempat mengerutkan dahi dan bertanya balik pada dirinya. “Ada hari apa ya? Emang ada apa sih?” tanyanya penasaran.

Cerita di atas bisa jadi cerminan bahwasanya belum banyak dari kita yang mengetahui tentang hari penting apa yang terdapat di setiap tanggal 2 Oktober. Memang tidak semua orang seperti itu dan bukan berarti langsung menghakimi, namun memang begitulah faktanya. Selalu ada banyak alasan mengapa kita sempat tak tahu ada hari penting di 2 Oktober.

Dalam kesempatan ini, kita akan menceritakan kembali mengapa tanggal 2 Oktober merupakan hari penting bagi bangsa Indonesia. Tepat 4 tahun yang lalu, Badan PBB untuk masalah kebudayaan, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Lebih dari itu, bahkan dalam situs Wikipedia, tanggal tersebut bukan hanya diperingati sebagai Hari Batik Nasional, UNESCO menetapkan sebagai Hari Batik Sedunia.

Upaya Penghapusan Klaim Malaysia

Proses yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia terbilang cukup lama untuk mendapat pengakuan refresentatif dari UNESCO soal Batik. Diawali dengan proses nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, 3 September 2008, pemerintah Indonesia harus menunggu lebih dari 4 bulan.  UNESCO akhirnya menerima secara resmi pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut.

Sebelumnya, prahara terjadi berkaitan tentang batik. Lagi, Malaysia menjadi momok menjengkelkan bagi Indonesia dalam hal pengklaiman kebudayaan. Namun, pemerintah Indonesia langsung bereaksi atas kejadian itu. Mereka segera mendaftarkan Batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia ke UNESCO.

Berapa bulan setelah diterima UNESCO, tahap selanjutnya yang ditempuh dalam proses pengakuan Batik ialah pengujian tertutup di Paris. UNESCO menggelar pengujian selama 4 hari, 11-14 Mei 2009.

Kantor Pusat UNESCO di Perancis.

Kantor Pusat UNESCO di Perancis.

Hal yang ditunggu-tunggu pun tiba. Rabu, 2 Oktober 2009, jadi puncak penantian Indonesia. UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representative Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Mohammad Nuh, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saati itu, tak henti-hentinya untuk mengajak rakyat Indonesia untuk bersyukur setelah mendapat informasi tentang Batik telah diakui UNESCO.

“Kita harus bersyukur, proses ini bukan proses yang pendek untuk mendapatkan pengesahan dari UNESCO,” ujarnya.

Nuh juga mengutarakan tentang pendeklarasian yang diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai upaya untuk menghapus pengklaiman yang digencarkan sebelumnya oleh negara tetangga, Malaysia.

Dalam situs resmi UNESCO ditulis bahwa Batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri. Batik adalah identitas bangsa Indonesia. Batik dipercaya menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia, khususnya Jawa, yang sampai saat ini masih ada. Untuk informasi, Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh mantan Presiden RI, Soeharto, yang kala itu memakai batik di Konferensi PBB bersama negara-negara lain. Batik juga pernah digunakan oleh tokoh-tokoh dunia, seperti Nelson Mandela, Barack Obama, Zinedine Zidane dan Bill Gates ketika bertandang ke Indonsia.

Bagaimana? Sudah tahu bukan, ada hari apa di tanggal 2 Oktober? Semoga kita bukan hanya ingat dengan tanggalnya saja, tapi juga ikut melestarikan batik dan kebudayaan Indonesia lainnya sebagai salah satu bentuk kecintaan pada Ibu Pertiwi.

Sumber foto:

http://infowisatajogja.com/belajar-membatik-yuk-i.html

http://gdb.voanews.com/59F2D741-4729-4AA9-9520-E9444425216F_w640_r1_s.jpg

Pin It on Pinterest

Share This