Mobil yang ditumpangi Boediono saat berkunjung ke Undip.

Mobil yang ditumpangi Boediono saat berkunjung ke Undip.

Hampir satu tahun lalu, tepatnya hari Selasa, 16 Oktober 2012, Universitas Diponegoro Semarang kedatangan tamu “besar”. Benar, jika melihat foto yang jadi data pendukung tulisan ini, tamu yang dituju pada kalimat sebelumnya adalah Prof. Dr. Boediono,  Wakil Presiden RI. Namun, bukan tentang isi dari kunjungan atau juga isi pidato dari pria kelahiran Blitar, 70 tahun lalu, yang akan dikemukakan dalam kesempatan ini. Melainkan hal menarik yang terjadi di luar tempat acara inti dilaksanakan.

Saat itu, daerah Tembalang, Semarang tiba-tiba disesaki aparat-aparat keamanan yang berjaga. Pemandangan yang tak biasa tentunya. Dari mulai polisi, militer sampai paspampres terlihat siaga dengan tugasnya masing-masing.

Boediono dan para petinggi Universitas Diponegoro di Gedung Prof. Soedarto.

Boediono dan para petinggi Universitas Diponegoro di Gedung Prof. Soedarto.

Sulit sekali untuk bisa masuk ke dalam gedung, tempat Boediono mengisi acara. Panitia hanya mengijinkan satu orang untuk bisa masuk dan meliput acara di dalam gedung, padahal kami datang bertiga. Terpaksa, hanya salah satu dari kami yang masuk, yaitu Adidyan Wahyu, fotografer.

Sempat kecewa dengan kebijakan panitia, padahal kami rela bolos kuliah di hari itu demi pengalaman baru, meliput tokoh besar Indonesia. Namun, hal itu tak menjadi masalah bagi saya dan Wahyu Wibowo. Kami berjalan kaki, mencari suatu yang bernilai berita.

Di luar, sambil menyusuri jalan, kami mendapatkan berbagai macam tanggapan dari masyarakat sekitar. Ada yang mengeluh karena kehadirannya menyebabkan kemacetan, ada juga yang antusias menyambut Wakil Presiden ke-11 Indonesia tersebut.

Dan salah satu pihak yang ikut menyambut kunjungan Boediono ke Undip adalah siswa-siswi Sekolah Dasar dari daerah sekitar Undip. Berpakaian lengkap putih-merah, mereka setia menunggu berjam-jam demi melihat langsung orang nomor dua di Indonesia itu. Sembari duduk manis, mereka sesekali menyanyikan lagu-lagu nasional.

Beberapa jam menunggu, tangan kecilnya dengan spontan mengibarkan bendera Indonesia mini yang terbuat dari plastik. Mereka tahu, beberapa saat lagi Boediono dan rombongan akan lewat di hadapannya setelahmendengar suara sirine yang berasal dari mobil pengawal.

Tak lama, rombongan melewati jalan depan Politeknik Negeri Semarang, tempat di mana siswa dan siswi SD menunggu. Dengan antusias, mereka menyanyikan kembali lagu-lagu nasional yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tidak sampai satu menit, Boediono dan rombongan pergi meninggalkan anak-anak yang berkeringat di tengah hari tersebut.

Suasana saat bercengkrama dengan siswa-siswi SD yang hendak menyambut Boediono.

Suasana saat bercengkrama dengan siswa-siswi SD yang hendak menyambut Boediono.

Namun, seperti disampaikan di awal tadi, ada cerita menarik yang didapat dari kejadian yang terjadi satu tahun lalu tersebut. Sebelum Boediono dan rombongan melewati ratusan siswa dan siswi SD, beberapa anak berhasil ditanyai perihal tujuannya mereka menunggu berjam-jam di bawah teriknya matahari.

“Aku gak tau mau ngapain ini, mas. Aku dan temen-temen disuruh pak guru aja,” jawab seorang anak bernama Tiara.

Setelah kami jelaskan bahwa yang mereka tunggu adalah Wakil Presiden RI mereka baru ‘mudeng’ tentang tujuan mereka. Tapi lagi-lagi, kami mendapatkan hal yang entah perlu kami tangisi, tertawakan atau apa pun itu. Dalam perbincangan singkat dengan siswa-siswi SD yang kami temui di sana, kami kembali bertanya. Kali ini tentang nama Wakil Presiden RI. Tiara dan teman-temannya kembali menjawab dengan ketidaktahuan.

“Wakil Presiden? Aku lali, mas,” jawabnya sambil tersenyum.

Antusias siswa dan siswi SD sekitar Tembalang ketika menyambut Wakil Presiden RI.

Antusias siswa dan siswi SD sekitar Tembalang ketika menyambut Wakil Presiden RI.

Sungguh ironis. Padahal, bukankah sering kita jumpai wajah Wakil Presiden kita di kanan atas dinding tiap kelas? Bisa jadi, inilah bukti dari kurang merakyatnya pemimpin-pemimpin di negeri ini.

Pin It on Pinterest

Share This